Upaya Meningkatkan Minat Santri Dalam Budidaya Tanaman hidroponik, TIM PKM Biologi UNM Gelar Pelatihan Hidroponik di Pesantren Putri Yatama Mandiri Gowa

Pengabdian Kepada Masyarakan (PKM) yang diketuai oleh Sahribulan menggelar kegiatan pelatihan budidaya tanaman hidroponik kepada santriwati pondok Pesantren Yatama Mandiri Gowa. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas santri putri dalam pemanfaatan pekarangan pondok pesantren, melatih keterampilan dalam budidaya tanaman hidroponik yang dapat menjadi bekal usaha dimasa depan serta hasil dari hidroponik ini dapat dijadikan sumber asupan nutrisi di pondok pesantren.

PKM ini diusung berdasarkan analisis permasalahan yakni kurangnya pengetahuan dan pemahaman peserta atau mitra pelatihan mengenai budidaya dengan sistem hidroponik. Selama ini santri belum memahami secara mendetail terutama cara atau praktek langsung dalam budidaya tanaman hidroponik. Mereka hanya mengetahui dan hanya melihat dari media mengenai budidaya tanaman dengan sistem hidroponik. Salah satu solusi dari hal tersebut ialah melakukan pelatihan hidroponik agar mereka mendapat pengetahuan baru mengenai budidaya tanaman dengan sistem hidroponik.

Hidroponik merupakan cara budidaya tanaman dengan menggunakan air yang telah dilarutkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman sebagai media tumbuh tanaman untuk menggantikan tanah. Hidroponik memiliki keuntungan bagi lingkungan sosial karena dapat dijadikan sarana pendidikan dan pelatihan di bidang pertanian modern mulai dari kanak-kanak sampai dengan orang tua, memperindah lingkungan dengan kesan pertanian yang bersih dan sehat dan usaha agribisnis tanpa mencemari lingkungan. Jenis tanaman yang biasanya dibudidayakan secara hidroponik adalah tanaman holtikultura yang terdiri atas sayur, buah, bunga, dan semua jenis tanaman baik tahunan maupun semusim.

Pada pelaksanaan kegiatan pengabdian ke masyarakat ini meliputi pengenalan bioteknologi tanaman hortikultura secara umum, selanjutnya dilakukan pengenalan tentang tanaman hidroponik.

Dalam pemaparan materi ditunjukkan cara budidaya dengan metode yang seperti biasa yang membutuhkan lahan luas dengan media tanam adalah tanah. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi budidaya tanaman dengan sistem hidroponik yang bisa menggunakan lahan sempit atau memanfaatkan pekarangan pesantren dengan media tanam yang bermacam-macam.

Tahap selanjutnya dilakukan demonstrasi dengan cara memaparkan secara langsung alat dan bahan yang dibutuhkan. Selanjutnya memaparkan metode budidaya tanaman dengan sistem hidroponik.

Diakhir kegiatan, mengajak para peserta/mitra untuk melakukan kegiatan praktek. Kegiatan dilakukan oleh seluruh peserta didampingi oleh tim pengabdi dengan memandu langkah-langkah budidaya tanaman dengan sistem hidroponik.  Para santriwati sangat antusias sehingga mereka sangat bersemangat untuk merangkai alat untuk persiapan budidaya tanaman dengan sistem hidroponik dan melakukan penyemaian bibit tanaman yang akan dibudidaya. Dalam pelatihan ini, menggunakan steroform sebagai tempat pertumbuhannya, steroform dilubangi dengan menggunakan alat pelubang yang disesuakan dengan netpot. Selanjutnya netpot disikan dengan rockwool yang sudah ditumbuhi bibit tanaman kangkung dan pokcoy, kemudian diberikan kain flanel sebagai peresap larutan pertumbuhan ke seluruh tubuh tanaman hidroonik. Setiap steroform terdapat 12 lubang, selanjutnya diisikan 5 liter air yang di campurkan dengan larutan nutrisi A dan B dengan perbandingan l liter air : 5 ml larutan nutrisi A dan 5 ml larutan nutrisi B.

Semua santri mengikuti pelatihan ini hingga akhir acara. Diakhir acara tim pelaksana PKM dan santri melakukan foto bersama.

Leave a Reply

Translate »